Cucu Lucu


Pada suatu hari di sebuah tepian sungai, hiduplah seorang nenek tua dan cucu lucunya yang merupakan anak yatim piatu. Anaknya atau mama dari cucunya yang merupakan atlet lari meninggal sesaat setelah latihan kaena dehidrasi, sedangkan menantunya meninggal beberapa minggu kemudian tanpa sebab yang jelas. Tentu saja hal ini sangat menyedihkan baginya. Ia terus melihat cucunya dengan tatapan yang tidak bisa digambarkan. Ada perasaan bingung bagaimana ia harus menghidupi cucunya ketika ia saja sulit untuk menghidupi dirinya sendiri. Ada perasaan haru ketika ia mengingat bahwa cucunya itu yatim piatu sejak berusia empat tahun. Dan tentunya ada harapan yang menggebu-gebu untuk bisa membahagiakan cucunya, atau setidaknya hidup seperti orang normal lainnya yang memiliki kasih sayang penuh dari kedua orangtuanya.
Nenek ini terus berusaha menjadi nenek sekaligus orangtua yang baik untuk cucu lucunya. Setiap pagi ia pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan nasi uduk. Ya, si nenek berjualan nasi uduk setiap harinya agar mereka bisa mendapat uang. Kemudian sekitar jam setengah lima pagi ia sudah kembali ke rumah, dan melanjutkan kegiatan berikutnya yaitu memasak. Pukul enam semua masakannya sudah siap untuk dijual. Sebagian dagangannya dibawa oleh cucunya untuk dijual di sekolah. Setelah seluruh dagangan habis, nenek beres-beres rumah atau mencuci atau menyetrika pakaian, tergantung keadaan. Setelah itu semua selesai ia beristirahat sembari menunggu cucunya pulang sekolah. Siang harinya, ketika cucunya hampir tiba ia menyiapkan masakan. Sore harinya ia menemani cucunya mengerjakan pr atau sekedar membaca buku pelajaran. Saat malam tiba, ia menemani cucunya tidur dengan terus menasehati cucunya untuk selalu berbuat perbuatan yang terpuji dan jangan pernah mengeluh.
Nasehat itu pun didengar dengan baik oleh cucu lucunya. Ia selalu ingat kata nenek untuk selalu berbuat baik dan tidak pernah mengeluh. Tidak hanya diingat, ia juga menerapkannya. Hingga beberapa tahun kemudian, ia menjadi orang sukses yang bisa membahagiakan neneknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Bunda

A Trip To Malang